Merpati
dan Anjing
Seorang
mujahid Palestina menuturkan kisah “aneh” lainnya kepada situs Filithin Al Aan
(25/1/ 2009). Saat bertugas di wilayah Jabal Ar Rais, sang mujahid melihat
seekor merpati terbang dengan suara melengking, yang melintas sebelum
rudal-rudal Israel berjatuhan di wilayah itu.
Para mujahidin
yang juga melihat merpati itu langsung menangkap adanya isyarat yang ingin
disampaikan sang merpati.
Begitu
merpali itu melintas, para mujahidin langsung berlindung di tempat
persembunyian mereka. Ternyata dugaan mereka benar. Selang beberapa saat
kemudian bom-bom Israel datang menghujan. Para mujahidin itu pun selamat.
Adalagi
cerita “keajaiban” mengenai seekor anjing, sebagaimana diberitakan situs
Filithin Al Aan. Suatu hari, tatkala sekumpulan mujahidin Al Qassam melakukan
ribath di front pada tengah malam, tiba-tiba muncul seekor anjing militer
Israel jenis doberman. Anjing itu kelihatannya memang dilatih khusus untuk
membantu pasukan Israel menemukan tempat penyimpanan senjata dan persembunyian
para mujahidin.
Anjing
besar ini mendekat dengan menampakkan sikap tidak bersahabat. Salah seorang
mujahidin kemudian mendekati anjing itu dan berkata kepadanya, “Kami adalah
para mujahidin di jalan Allah dan kami diperintahkan untuk tetap berada di
tempat ini. Karena itu, menjauhlah dari kami, dan jangan menimbulkan masalah
untuk kami.”
Setelah
itu, si anjing duduk dengan dua tangannya dijulurkan ke depan dan diam.
Akhirnya, seorang mujahidin yang lain mendekatinya dan memberinya beberapa
korma. Dengan tenang anjing itu memakan korma itu, lalu beranjak pergi.
Kabut pun
Ikut Membantu
Ada pula
kisah menarik yang disampaikan oleh komandan lapangan Al Qassam di kamp
pengungsian Nashirat, langsung setelah usai shalat dhuhur di masjid Al Qassam
(17/1/2009).
Saat itu
sekelompok mujahidin yang melakukan ribath di Tal Ajul terkepung oleh tank-tank
Israel dan pasukan khusus mereka. Dari atas, pesawat mata-mata terus mengawasi.
Di saat
posisi para mujahidin terjepit, kabut tebal tiba-tiba turun di malam itu. Kabut
itu telah menutupi pandangan mata tentara Israel dan membantu pasukan mujahidin
keluar dari kepungan.
Kasus
serupa diceritakan oleh Abu Ubaidah. salah satu pemimpin lapangan Al Qassam,
sebagaimana ditulis situs almesryoon.com (sudah tidak bisa diakses
lagi). la bercerita bagaimana kabut tebal tiba-tiba turun dan membatu para
mujahidin untuk melakukan serangan.
Awalnya,
pasukan mujahiddin tengah menunggu waktu yang tepat untuk mendekati tank-tank
tentara Israel guna meledakkannya. “Tak lupa kami berdoa kepada Allah agar
dimudahkan untuk melakukan serangan ini,” kata Abu Ubaidah.
Tiba-tiba
turunlah kabut tebal di tempat tersebut. Pasukan mujahidin segera bergerak
menyelinap di antara tank-tank, menanam ranjau-ranjau di dekatnya, dan segera
meninggalkan lokasi tanpa diketahui pesawat mata-mata yang memenuhi langit
Gaza, atau oleh pasukan infantri Israel yang berada di sekitar kendaraan
militer itu. Lima tentara Israel tewas di tempat dan puluhan lainnya luka-luka
setelah ranjau-ranjau itu meledak.
Source:barutahu(dot)tk
Tidak ada komentar:
Posting Komentar