Paging

Selasa, 11 Agustus 2015

Bolehkah Seorang Muslimah Bersalaman ?


Sebetulnya bersalaman dengan lawan jenis (yang bukan mahram) boleh ga sih?
Ato selama ini kita terima-terima aja dengan apa yang dilakuin orang-orang di sekitar kita, tanpa mempertanyakan hukumnya? Padahal ini termasuk hal yang penting lo, walaupun sebagian orang menganggapnya hal yang remeh…
Di lingkungan kita saat ini masih banyak orang-orang yang bersalaman dengan lawan jenis yang bukan mahramnya. Baik teman kita, saudara kita, tetangga kita, orang-orang dipinggir jalan, orang-orang di tengah jalan (naik mobil maksudnya), dan lain-lain. Padahal hukumnya adalah GA BOLEH, alias haram. Kalau ingin tau dasarnya, sebenernya banyak kalo mau cari terutama di Mbah Google. Atau tanya Ustadz yang ada di daerah kita, karena itu yang lebih utama.
Tapi di sini saya ingin menyampaikan dasar yang umum saja berupa hadits, yaitu:
(1) Hadits ‘Aisyah Radhiyallahu ‘Anha dalam riwayatShahihain, beliau berkata :
“Demi Allah, tidak pernah sama sekali tangan Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam menyentuh tangan wanita dalam berbai’at, beliau hanya membai’at mereka dengan ucapan".  *Berkata Imam An-Nawawi dalam Syarh Shahih Muslim(13/16): “Dalam hadits ini menjelaskan bahwa bai’at wanita dengan ucapan, bukan dengan menyentuh tangan”.
(2) “Sesungguhnya salah seorang diantara kalian jika ditusuk dengan jarum dari besi , itu lebih baik baginya daripada menyentuh seorang wanita yang bukan mahramnya”, (HR. Thabrani dan juga Baihaqi).
Lalu ada juga analogi yang menarik mengenai salaman ini. Suatu hari ada lelaki Inggris bertanya kepada seorang Syekh
Seorang lelaki Inggris bertanya: “Kenapa dalam Islam wanita tidak boleh jabat tangan dengan lelaki?”
Syeikh menjawab: “Dapatkah Anda berjabat tangan dengan Ratu Elizabeth?”
Lelaki Inggris itu menjawab: “Oh tentu tidak boleh! Cuma orang-orang tertentu saja yang dapat berjabat tangan dengan Ratu.”
Syeikh tersenyum dan berkata: “Wanita-wanita kami (Kaum muslimin) adalah para ratu, dan ratu tidak boleh berjabat tangan dengan lelaki sembarangan—yang bukan mahramnya.”
Mungkin dalam diri kita sulit menerima hal ini atau bahkan sampai beranggapan ini terlalu ekstrim. Padahal di sinilah indahnya. Di sinilah salah satu letak bahwa Islam itu sangat memuliakan wanita. Ibarat mendaki gunung, justru ketika kita menempuh kesulitan atau bahkan hingga keadaan ekstrim sekalipun, keindahanlah yang menunggu kita pada puncaknya.
Sabarkanlah diri kita
Hingga saatnya nanti tiba
Pertahankanlah kehormatan kita
Hingga janji suci terucap nantinya
Demi membangun cinta yang sempurna
Demi mendapatkan pasangan hidup yang setia

Karena Allah menciptakan ruang-ruang jari berharga
Agar seseorang yang menurut kita istimewa
Dapat datang dan mengisinya
Dengan memegang tangan ini selamanya
Selain itu pasti kita juga bertanya-tanya tentang hal selanjutnya yang berkaitan dengan salaman ini, seperti bagaimana jika dokter yang menyentuh pasien, dan lain sebagainya. Dan mohon maaf jika dalam tulisan ini tidak bisa menjelaskan dan menjawab pertanyaan yang sedemikian rupa, karena hal ini diluar kemampuan penulis. Yang pasti, Allah akan memberi kemudahan untuk hal-hal yang darurat bagi kita. 
Maaf jika ada salah kata.
Semoga bermanfaat.
Wallahu’alam bissawab.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar